Selasa, 05 Januari 2016

Pesona Gupakan Kendil Desa Wisata Giritengah Borobudur Magelang

Terletak di Desa Wisata Giritengah Borobudur , tempat menarik ini relative masih baru dan belum banyak diketahui khalayak ramai karena baru dikelola sekitar bulan Juli ( pertengahan puasa ) tahun 2015. 

Awalnya tanah milik penduduk sekitar ini oleh salah satu warganya yaitu Bapak Tijab diusulkan menjadi salah satu spot untuk menikmati sunrise seperti bukit sekitarnya , antara lain Puncak Sukmojoyo, Pos Mati juga Punthuk Mongkrong. Bersama dengan warga pemilik tanah sekitar gumuk, akhirnya dibuatlah semacam tempat yang menarik untuk melihat sunrise, antara lain gubug sebagai tempat duduk melepas lelah dan berteduh juga rumah pohon yang dibangun secara mendadak  ( waktu itu rencananya ada kunjungan dari wartawan - wartawan dari berbagai media di Indonesia ) juga untuk menyambut pergantian malam tahun baru . 





Fasilitas ditempat ini bisa dibilang lumayan, kamar mandi / toilet sudah disediakan, ada juga warung di parkiran yang bisa pesan mie instant maupun minuman ( malam tahun baru saya kesini dan pesan 3 gelas kopi hitam, pas mau pulang dan saya bayar berapa, penjualnya bilang nggih pinten kemawon mas …hehehehe ) eh pas siang kesana jual lotek juga. Ada rencana disalah satu gubug diberi colokan listrik untuk ngecas HP ..hmmm ide sederhana tapi besar manfaatnya ya..




Dari cerita dengan bapak – bapak yang menemani saya di malam pergantian tahun itu ada cerita seperti legenda ( sayang sekali rekaman di hp hilang musnah tanpa jejak ) ..juga ada air terjun Penjalin dengan tinggi sekitaran 60 m, tapi jalannya masih setapak dan perlu penunjuk jalan kalo mau kesana, juga airnya kering kalo di musin kemarau 









Yang menarik dari tempat ini adalah kita bisa sampai lokasi dengan menggunakan sepeda motor ..asyik kan nggak perlu capek mendaki ..jalan relatih bagus , ada yang aspal maupun semen dengan beberapa tanjakan yang lumayan tinggi tapi masih tetap aman dilalui…. Saya sempat ngobrol banyak dengan Pak Tijab yang ternyata ketua kelompok wisata ini dan beliau mempunyai sanggar seni ynag bisa dikunjungi…Kenapa Pak Tijab ini tertarik untuk membuat lokasi ini menjadi tempat menarik dan dikelola warga sendiri ? ternyata oh ternyata deretan bukit di sekitaran Borobudur ini menjadi incaran investor untuk dijadikan hotel resort, beberapa warga sudah ditawari untuk menjual tanahnya dan menurut Pak Tijab ini lebih baik tanahnya dikelola warga sendiri....eh saya jadi ingat perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode BUVA ini sudah punya tanah lho di salah satu bukit dan mau mendirikan villa dengan brand ALILA 




Nah mumpung bukit – bukit ini masih gampang didatangi, nggak ada salahnya kalian bisa jalan – jalan kesini ,  gampang kok jalannya. Dari Candi Borobudur ambil jalan  di samping Hotel Manohara. lurus terus sampai ada perempatan belok kanan. Lurus terus dan lihat di sisi kanan terpampang Bukit Rema dengan Gereja Ayamnya, disitu ada perempatan, belok kiri arah jalan naik terus dan disitu mulai banyak terlihat papan petunjuk menuju lokasi Gupakan Kendil . Jika masih bingung takut tersesat ada baiknya berhenti sebentar dan tanya kepada penduduk sekitar yang dengan ramah akan memberi petunjuk arah..




9 komentar:

  1. Ngeri mas Yog. Foto bawah seperti Plataran Resort. Sangar..makan-makan Blognya ditunggu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. singupen kalo lihat bawah mas Hamid ...tapi bagus kok pemandangannya ..apalagi kalo pas cuaca sangat cerah ...makan - makan ?... di rumah masing - masing ya hehehehehe

      Hapus
  2. Launching #NglayapCah

    luar biasa ... haha

    BalasHapus
  3. Baru tahu saya kalo ada tempat ini,, ijin share foto yaa.. makasih

    BalasHapus
  4. Yg ini belum, yg sudah bukit rhema, punthuk mongkrong, nyebrang ke suroloyo turun boro suci, dekso

    BalasHapus
  5. Tidak naik motor, tapi dengan sepeda campur nuntun campur manggul. Kewer-kewer, ngos-ngosan, tapi mareeemmm, pengin ngulang

    BalasHapus
  6. Tidak naik motor, tapi dengan sepeda campur nuntun campur manggul. Kewer-kewer, ngos-ngosan, tapi mareeemmm, pengin ngulang

    BalasHapus
  7. Yg ini belum, yg sudah bukit rhema, punthuk mongkrong, nyebrang ke suroloyo turun boro suci, dekso

    BalasHapus